9 Cara terbaik saat menanam bawang merah

9 Cara terbaik saat menanam bawang merah

Hai, guys bawang merah adalah salah satu bumbu dapur yang sangat penting. Karena hampir semua masakan  dibuat menggunakan bawang merah sebagai bahan pelengkapnya. Tidak heran kebutuhan bawang merah semakin meningkat setiap harinya dan menjadikan harga bawang merah pun terkadang lebih mahal jika dibandingkan dengan bawang putih dan sayuran lain. Bawang merah atau dikenal juga dengan nama latin Allium cepa var ascalonicum (L) back merupakan tanaman yang berasal dari Iran, Pakistan dan daerah disekitarnya ini merupakan tanaman yang paling terkenal di dunia. Karena selain digunakan sebagai bumbu masak, bawang merah juga ternyata bisa di konsumsi dengan cara yang lain. Seperti misalnya dijadikan bawang goreng, acar sebagai pelengkap sebuah masakan, ataupun di makan mentah. Di Indonesia sendiri, ada beberapa daerah yang menjadikan bawang merah sebagai komoditas utama pertaniannya. Seperti misalnya kabupaten Brebes di Jawa Tengah dan juga kabupaten Cirebon yang ada di Jawa Barat.

Yuk, simak artikel dibawah ini bagaimana menanam bawang merah yang baik.




1. Memilih wadah tanam
Ternyata bawang merah merupakan tanaman yang cukup unik dan berbeda dengan kebanyakan tanaman lainnya. Karena menanam bawang merah, anda tidak memerlukan lahan yang luas. Anda bisa menanam di pekarangan rumah dengan menggunakan pot. Dan beberapa cara memilih pot untuk budidaya bawang merah adalah:

2. Persiapan bibit
Ada dua acara untuk mendapatkan bibit dari bawang merah. Dengan membelinya di toko pertanian atau menggunakan bawang sisa bahan masak. Dan jika anda ingin menggunakan bibit dari bawang merah sisa bahan masak, berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan:
Bawang merah yang dapat ditanam adalah bawang merah yang sudah tua. Salah satu cara membedakan bawang merah yang tua dan yang muda adalah dengan melihat warnanya. Bawang merah yang sudah tua memiliki warna yang sudah yang lebih gelap dibandingkan bawang merah yang masih muda.
*Pilih bawang merah yang bersifat tunggal atau tidak memiliki anakan.
*Pilih bawang merah yang sudah terlihat tunas dibagian atas dan akar dibagian bawahnya.
*Penampilan bawang tidak keriput
*Bawang tidak dalam kondisi busuk.

3. Teknik penanaman
Setelah anda memiliki bibit bawang merah sesuai kriteria diatas, selanjutnya kita akan memasuki tahap ketiga. Yaitu tahap penanaman. Secara umum, tahap penanaman terdiri dari dua hal. Yaitu menyiapkan media tanam dan tehnik penanaman itu sendiri.

Untuk media tanam, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Beberapa langkah tersebut adalah:
*Tanah yang digunakan haruslah tanah yang mengandung humus dimana salah satu ciri-cirinya adalah mengandung banyak cacing tanah.
*Untuk pupuk dasar, anda bisa menggunakan pupuk kandang yang sudah kering sebagai campuran tanah sekaligus pupuk dasar.
*Tanah yang digunakan harus gembur. Tanah yang gembur selain memudahkan air terserap tanah juga akan memudahkan pergerakan akar saat tumbuh.

4. Cara menanam bawang merah di pot
Jika media tanam sudah disiapkan. Langkah berikutnya adalah tahap penanaman.  Beberapa langkahnya adalah:

*Masukan tanah yang sudah diberi pupuk dasar tadi kedalam pot.
*Tanah yang sudah dimasukan kedalam pot ada baiknya disiram dengan air terlebih dahulu agar keadaan tanah lembab.
*Sebelum ditanam, bagian atas bawang merah yang mengkerucut di potong ¼ bagian untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.
*Saat ditanam, bagian yang sudah dipotong tadi harus berada di bagian atas dan bagian bawah bawang merah yang sudah mulai *terlihat titik-titik akar diletakan di bawah.
*Perlu diperhatikan, bibit bawang merah yang anda tanam jangan dikubur secara keseluruhan. Biarkan bagian atas terkena udara dan sinar matahari secara langsung.
*Sebagai catatan, usahakan menanam bibit bawang merah tadi pada waktu pagi atau sore hari. Karena siang hari adalah saat dimana tumbuhan berfotosintesis dan juga udara lebih kering dibandingkan dengan pagi dan sore hari.

5. Teknik perawatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat tanaman bawang merah yang anda tanam agar mendapatkan hasil yang maksimal pada saat panen. Beberapa hal itu adalah:

* Pada tahap awal penanaman, penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali dalam satu hari di waktu pagi dan sore. Hal ini dimaksud untuk menjaga kelembaban tanah. Namun setelah masuk usia 10 hari, itensitas penyiram air dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.

6. Penyiangan gulma
Gulma adalah salah satu musuh para petani. Terlebih pada musim hujan dimana gulma dapat tumbuh dengan sangat cepat. Gulma dapat menimbulkan banyak dampak positif bagi tanaman. Seperti salah satunya adalah mengganggu pertumbuhan bawang merah yang anda tanam atau juga menyerap nutrisi yang ada didalam tanah sehingga bawang merah yang ditanam tidak mendapat nutrisi yang cukup untuk tumbuh.

7. Pemberian pupuk lanjutan adalah hal penting lainnya
Namun ada yang harus diperhatikan dalam pemilihan pupuk lanjutan. Karena biasanya pupuk lanjutan terdiri dari dua jenis pupuk. Yaitu pupuk daun dan pupuk buah. Pemberian jenis pupuk yang salah pada suatu tanaman akan berdampak pada pertumbuhan dari tanaman yang ditanam. Karena kedua pupuk tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Pupuk daun biasanya digunakan untuk melebatkan daun dan pupuk buah untuk menumbuhkan buah. Jika anda menanam bawang untuk diambil daunnya, gunakan pupuk daun sebagai pupuk lanjutan. Dan jika anda menanam bawang untuk diambil umbinya, gunakan pupuk buah sebagai pupuk lanjutan.

8. Pengendalian hama
Secara umum, ada dua buah masalah yang biasa ditemui petani yang menanam bawang merah yang bisa juga anda temui pada saat menanam bawang merah di pot. Yaitu serangan ulat dan juga daun yang menguning atau penyakit layu. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

*Salah satu ciri tanaman bawang merah yang terserang hama ulat adalah terdapatnya bercak-bercak putih pada daun bawang. Selain itu, jika diperhatikan secara seksama, kita akan melihat beberapa bagian daun yang robek dimakan ulat. Jika sampai terkena hama ini, ada dua buah cara yang bisa anda lakukan. Cara kimiawi dan cara organik. Cara kimiawi, anda bisa menyemprotkan insektisida kepada tanaman bawang merah yang terserang hama ini. Namun jika tanaman bawang merah anda tidak terlalu banyak jumlahnya, maka lebih disarankan untuk mengatasi hama ini dengan cara organik. Yaitu mengambil, secara manual, ulat-ulat yang ada didaun.

*Penyakit layu. Penyakit layu biasa disebabkan karena serangan jamur dengan ciri-ciri daun bawang mulai menguning pada ujungnya dan mulai melayu serta terpilin. Untuk penyakit ini, sama seperti pada hama ulat, ada dua buah cara yang bisa dilakukan. Yaitu dengan cara kimiawi dan juga dengan cara organik. Cara kimiawi, kita bisa menyemprotkan insektisida secara merata. Sedangkan cara organik-nya, kita bisa mencabut tanaman yang sudah terkena penyakit layu lalu membakarnya agar tidak menular kepada bibit yang lain. Kenapa mencabutnya? Karena biasanya tanaman bawang merah yang sudah terkena penyakit layu, besar kemungkinannya juga mengalami pembusukan pada buahnya. Jika anda memutuskan untuk menggunakan cara kimiawi untuk mengatasi hama dan penyakit, anda harus memperhatikan takaran bahan kimiawi yang akan digunakan. Jangan terlalu banyak menggunakan cairan kimiawi karena selain akan menjadikan tanaman bawang merah anda terkontaminasi bahan kimiawi berbahaya, tanah yang digunakan sebagai media tanam juga akan mengalami kerusakan dan menjadikannya tidak produktif lagi.

9. Cara pemanenan bawang merah
Tanaman bawang merah biasanya akan memasuki masa panen sekitar 55 sampai 70 hari sejak tanggal tanam. Namun walaupun seperti itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi lamanya masa panen bawang merah. Salah satunya adalah jenis bawang merah yang ditanam serta cuaca. Faktor cuaca adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada hasil panen tanaman bawang merah. Karena seperti dijelaskan diatas, bawang merah termasuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air pada saat penanaman. Karena semakin banyak air yang didapatkan, kemungkinan bawang merah membusuk akan semakin tinggi dan kemungkinan untuk gagal panen juga bisa terjadi. Untuk itulah, ketika anda memutuskan menanam bawang merah dengan menggunakan pot, usahakan tanaman bawang merah terkena sinar matahari yang cukup namun tetap terhindar dari air hujan. Cara kita mengetahui apakah tanaman bawang merah sudah siap panen atau belum adalah dengan memperhatikan daun-daunnya. Jika daunnya sudah tinggi dan 90% sudah merunduk, itu tandanya tanaman bawang merah anda sudah bisa dipanen. Jika anda ingin menggunakan hasil panen bawang merah itu untuk konsumsi sendiri, anda  bisa langsung mengolahnya untuk segera di konsumsi. Namun berbeda jika anda ingin menjualnya. Biasanya, para petani bawang merah, setelah bawang merah mereka terpanen, mereka akan segera menjemurnya di bawah sinar matahari 7 sampai 14 hari hingga kadar airnya hanya tinggal 85% saja. Penjemuran ini bermaksud untuk mengurangi kadar air yang terdapat didalam bawang merah sehingga menjadikannya lebih awet untuk di simpan beberapa waktu kedepan.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, terima kasih.

Comments