4 Jenis narkoba beserta bahayanya untuk kesehatan generasi muda

4 Jenis narkoba beserta bahayanya untuk kesehatan  generasi muda

Setiap tahun, jumlah pengguna narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) di Indonesia terus meningkat. Kenaikannya bahkan bisa mencapai angka 40%. Saking maraknya penggunaan narkoba di Indonesia, negara ini sudah jadi pasar narkoba terbesar di Asia Tenggara. Hal ini masih terus terjadi salah satunya karena kurangnya edukasi masyarakat seputar bahaya narkoba. Kebanyakan pengguna narkoba di Indonesia mungkin hanya tahu sepintas saja soal efek dan bahaya narkoba, tapi sudah terlanjur terbuai janji-janji yang ditawarkan oleh pengedar. Akibatnya, banyak orang tidak berpikir panjang dan terjebak di dalam lingkaran setan yang sulit sekali diputus. Tidak salah jika dikatakan bahwa masa depan sebuah bangsa berada di tangan para generasi muda. Bagaimanapun, generasi muda ialah mereka yang akan menentukan bagaimana sebuah negara di kemudian hari. Entah semakin maju, atau justru sebaliknya malah semakin terpuruk. Generasi muda merupakan pilar bangsa, yang diharapkan dapat menopang bangsa agar selalu kokok berdiri tak tergoyahkan. Generasi muda juga merupakan generasi penentu. Mereka bisa memilih untuk meneruskan perjuangan para Pendahulu, atau mengubah masa depan dengan cara mereka sendiri.  Begitu pula jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, cukup hanya dengan merusak para pemuda-pemudinya saja. Karena generasi muda adalah harapan seluruh bangsa sehingga sangat diperlukan peran orang tua dalam mendidik anak agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah. Sejak lama kita dihadapkan pada satu masalah yang harus diakui bahwa semakin lama semakin sulit untuk diberantas. Masalah yang sangat merusak dan sangat mengancam daripada kelangsungan hidup para generasi muda penerus bangsa ini. Masalahnya itu ialah penyalahgunaan obat-obatan dan zat-zat adiktif lainnya masalah penyalahgunaan narkoba. Narkotika dan obat-obatan terlarang atau yang disingkat dengan Narkoba, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization), mendefinisikan bahwa yang disebut dengan narkoba ialah semua zat padat, cair, maupun gas yang dimasukkan ke dalam tubuh dan dapat mengubah fungsi dan struktur tubuh baik secara fisik maupun psikis.  Di Indonesia, narkoba juga dikenal dengan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

Sebenarnya, narkoba merupakan senyawa psikotropika yang biasa dipakai dalam dunia kesehatan untuk dijadikan sebagai obat bius pasien yang akan dioperasi atau diberikan kepada pasien dengan penyakit-penyakit tertentu terutama yang membutuhkan jenis obat penenang. Proses pemberiannya pun tidak dilakukan secara sembarangan melainkan dokter atau para ahli akan memperhitungkan dosis yang sesuai serta cara pemberian yang sesuai dengan standar prosedur operasionalnya sehingga senyawa tersebut benar-benar berguna bagi manusia. Akan tetapi yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya. Narkoba disalahgunakan untuk kepentingan akan kesenangan atau gaya-gayaan semata. Ini yang peling sering terjadi di kalangan remaja. Ada juga yang menggunakan narkoba untuk dijadikan penenang karena stres atau depresi menjalani kehidupan yang sulit. Padahal, narkoba bukanlah solusi untuk mengatasi masalah melainkan hanya akan menambah masalah itu sendiri dan sebaiknya diperlukan peran orang tua dalam mendidik anak.

Akan tetapi, kita tidak bisa memberantas narkoba jika kita sendiri tidak mengenal dengan baik apa saja yang termasuk ke dalam obat-obatan atau zat yang terlarang tersebut.

Yuk, simak atrtikel dibawah ini bahayanya narkoba untuk generasi mudah

1. Ganja


Ganja

Ganja juga dikenal dengan sebutan marijuana, kanabis, cimeng, rumput, weed, gelek, atau pocong. Jenis narkoba ini sendiri diolah dari tanaman ganja yang dikeringkan. Ganja yang sudah dikeringkan akan digunakan dengan cara dilinting seperti rokok atau diisap lewat pipa. Berikut adalah bahaya ganja dalam jangka pendek dan jangka panjang.

*Bahaya ganja jangka pendek
Senyawa berbahaya dalam ganja yaitu delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) akan masuk ke aliran darah dalam waktu kurang dari 30 menit. Akibatnya, THC akan mengacaukan sistem reseptor otak sehingga Anda akan merasakan sensasi seperti melayang-layang (high). Kemudian, yang terjadi adalah penglihatan terganggu, perubahan suasana hati yang ekstrem, gerakan tubuh terbatas, koordinasi melemah, sulit berpikir dan mengambil keputusan, daya ingat terganggu, bicara melantur, dan respon jadi sangat lambat.

*Bahaya ganja jangka panjang
Seperti narkoba lainnya, ganja sangat mungkin menyebabkan kecanduan. Kalau sudah kecanduan, inilah yang mungkin dialami pengguna ganja jangka panjang.
*Menurunnya fungsi otak seperti berpikir, mengingat, berkonsentrasi, belajar, dan bekerja.  
*Gangguan pernapasan dan penyakit paru seperti batuk kronis, infeksi paru-paru, paru-paru basah, dan kanker paru.
*Detak jantung memburu sehingga bisa memicu serangan jantung.
*Gangguan kehamilan dan kesehatan bayi. THC yang sudah masuk dalam darah akan memengaruhi perkembangan organ tubuh janin. Selain itu, THC juga bisa berpindah pada bayi lewat cairan ASI.
*Halusinasi, ketakutan dan kecemasan berlebihan, serta gangguan mental seperti depresi dan keinginan bunuh diri.

2. Sabu
Sabu

Jenis narkoba yang paling umum digunakan di Indonesia adalah sabu. Sabu adalah obat stimulan bernama methamphetamine. Nama lain sabu adalah kristal, meth, SS, dan kapur. Bentuk sabu yang dijual pengedar berbeda-beda. Pengguna sabu bisa menelan pil, menghirup/ merokok bubuk sabu, atau menyuntik larutan sabu. Berikut adalah efek mengonsumsi sabu dalam jangka pendek dan panjang.

*Bahaya sabu jangka pendek
Menggunakan sabu sedikit saja sudah bisa mengacaukan kadar zat kimia alami dalam otak. Zat bernama dopamin akan diproduksi secara berlebihan dan bisa menyebabkan sensasi gembira berlebihan. Biasanya sensasi tersebut diikuti dengan gejala seperti di bawah ini.
*Napas memburu atau terengah-engah
*Insomnia, tidak bisa diam, dan gelisah
*Nafsu makan hilang
*Detak jantung jadi lebih cepat dan memburu
*Tekanan darah naik
*Suhu tubuh meningkat (hipertermia)

*Bahaya sabu jangka panjang
Bahaya narkoba yang satu ini bersifat serius dan fatal. Penggunaan atau kecanduan sabu dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek-efek berikut ini.
*Risiko infeksi HIV, hepatitis B, dan hepatitis C meningkat
*Berat badan menurun drastis
*Gigi dan gusi hancur
*Gatal kronis hingga menyebabkan luka-luka karena digaruk
*Sikap agresif
*Halusinasi, paranoia, ling-lung, dan cemas berlebihan
*Menurunnya fungsi otak seperti kemampuan berpikir, belajar, mengingat, dan berkonsentrasi

3. Ekstasi


Ekstasi

Ekstasi adalah obat sintetis terlarang yang dibuat dari 3,4-methylenedioxy-methamphetamine (MDMA). Sifatnya mirip dengan obat stimulan keras dan halusinogen. Biasanya ekstasi diedarkan di pesta-pesta, diskotek, atau klub malam. Sebutan lain untuk esktasi antara lain adalah X, XTC, inex, dan adam. Berikut adalah berbagai efek samping ekstasi bagi penggunanya.

*Bahaya ekstasi jangka pendek
Efek esktasi bisa dirasakan dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi. Setelah menggunakan ekstasi, inilah yang mungkin terjadi pada Anda.
*Sensasi bahagia berlebihan
*Pandangan kabur
*Menggigil
*Keringat dingin
*Gigi bergemeletuk
*Kram otot
*Mual

*Bahaya ekstasi jangka panjang
Ekstasi bisa menyebabkan kecanduan. Jika Anda sudah menjadi pengguna tetap atau pecandu ekstasi, perubahan-perubahan berikut ini mungkin muncul.
*Perilaku impulsif dan agresif
*Susah mengingat dan berkonsentrasi
*Nafsu makan hilang
*Gairah dan kepuasan seks menurun
*Gangguan tidur
*Depresi dan kecemasan berlebihan

4. Heroin


Heroin

Heroin dikenal dengan sebutan putau, bedak, dan etep. Heroin adalah obat opioid turunan morfin yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Cara penggunannya adalah disuntik, dihirup, atau diisap. Berikut adalah berbagai bahaya narkoba yang satu ini.

*Bahaya heroin jangka pendek
Setelah menggunakan heroin, penggunanya akan merasakan gelombang kebahagiaan (rush) yang membuncah. Sensasi tersebut mungkin diikuti dengan efek samping berikut ini.
*Mulut kering
*Berada dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar hingga koma
*Kaki dan tangan terasa berat
*Kerusakan otak
*Gangguan fungsi jantung dan pernapasan

*Bahaya heroin jangka panjang
Menggunakan heroin dalam jangka panjang bisa berakibat fatal dan menyebabkan hal-hal berikut ini.
*Penyakit hati dan ginjal
*Penyakit paru-paru, termasuk pneumonia
*Infeksi katup jantung
*Gigi dan gusi hancur
*Nafsu makan hilang hinga berat badan menurun drastis dan kekurangan gizi
*Kematian

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Comments